Retti & Sophan Thank You for
The Whimsical Beginning
Tidak berafiliasi dengan almarhum Pavarotti, pria bertubuh besar sekal ini pernah berkarya sebagai fotografer jurnalistik di Tempo sebelum memutuskan bebas merengkuh jati diri lebih dalam. Proyek pribadi pria penyuka makanan dan masak-memasak yang menyangkut nilai kebhinekaan ini akan segera menjadi salah satu buku foto wajib punya. Oom Arif dapat dihubungi di https://www.facebook.com/arif.fadillah.1694
Fotografer ganteng kelahiran Padang yang pernah ditawari casting iklan rokok ini bekerja di Media Indonesia. Selain setia menunggu kiriman rendang dari bundo kesayangan, Atet juga setia mengabadikan momen dan warna melalui kamera. Juara harapan kontes foto Voice of America 2013 ini dapat dihubungi di https://www.facebook.com/atetdp
Merantau dari Madura untuk menuntut ilmu di ibukota, Atho mengisi waktu luangnya memperdalam ilmu fotografi. Karya pecinta sushi ini dapat dilihat di http://www.athoullah.com
Sejak masih memakai sempak Denis sudah bergaul dengan bakal videografer ternama, Mahatma Putra. Memori masa kecil menggiring Denis mengambil jurusan videografi saat kuliah. Kepiawaiannya mengedit menjadi senjata andalan Denis.
Warga ibukota yang hobi nongkrong di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi karena alasan pekerjaan ini memiliki nickname masdhe. Jika sedang libur memotret untuk Tempo, Dhemas gemar bermain Candy Crush Saga. Masdhe dapat dihubungi di https://www.facebook.com/masdhemas
Memiliki nama sapaan Bagol, pria berperut tambun berbadan lurus ini menunjukkan eksistensinya di bidang fotografi jurnalistik dengan bekerja di Tempo. Laki-laki yang tidur seatap dengan Atet ini dapat dihubungi di https://www.facebook.com/diantriyuli.handoko
Pria yang mendapat gen berbulu dari para leluhurnya di Rote Ndao ini telah malang melintang di dunia rekam visual sejak lulus kuliah pada 2010. Grandy pernah bekerja sebagai fotografer di Media Indonesia sebelum menapakkan kakinya di Detik hingga sekarang. Pengendara sepeda motor ini dapat dihubungi di https://www.facebook.com/grandyos
Fotografer cilik dengan latar belakang desain komunikasi visual ini sering menggunakan kamera sebagai sarana interaksinya dengan pasangan dan anak-anak. Gadis mungil yang hobi berjalan-jalan sendirian hingga keluar kota ini pernah bekerja di sebuah production house yang mengabadikan kelahiran dan perkembangan bayi hingga anak-anak. Irene dapat dihubungi di https://www.facebook.com/irene.insan
Sempat mengira akan bergabung dengan 27 Club bersama Kurt Cobain, sinar Putra di dunia videografi Indonesia ternyata makin cemerlang seiring bertambahnya usia. Ayah dari Samudra Mega ini pernah berkarya untuk Jurnal Perempuan, Tempo Institut, dan menjadi videografer Voice of America di Washington DC. Karya pria gondrong ini ada di http://www.mahatmaputra.com/